Minggu, 07 Agustus 2016

Seminar Pra-Nikah seru juga lo!



Nikah berkah hingga senja

'Apa dan bagaimana sih Pernikahan yang berkah hingga senja itu ?'
 mungkin itu adalah salah satu pertanyaan yang muncul sejenak saat kita membaca tajuk seminar di poster diatas.
langsung kebayang banyak banget pertanyaan yang ada di pikiran setelah beberapa detik membaca ulang tema seminar di atas.

"Bagaimanacara  menciptakan pernikahan yang berkualitas sehingga bisa mendapatkan predikat di berkahi?"
"Bagaimana cara mempertahankan pernikahan hingga maut memisahkan ?"
"Apa saja tantangan yang akan di hadapi dalam mengarungi rumah tangga kelak?"
Apa saja yang harus di perhatikan dalam kehidupan berumah tangga ?"
Setumpuk rasa penasaran langsung menyergap.

exited *_*

apalagi liat label GRATIS warna merah wkwkwk acaranya weekend pula dan paling menarik adalah pembicaranya

Ustad Cahyadi Takariawan,Ssi,Apt

Siapa yang tidak kenal beliau?
sudah banyak buku best seller yang membahas tentang kehidupan berumah tangga yang beliau tulis. 
mulai dari pernak-pernik rumah tangga islami, izinkan aku meminangmu, sampai yang terbaru dan lagi hitz adalah :


 aaaakkkkk.... pengen beliiiii ---_____--- tapi di bontang belom ada
kebayang dong gimana bersemangatnya saya menghadiri acara tersebut. meskipun katanya sang ustad ini sering ke bontang, tapi jadwal kita ga pernah ketemu pak hiks
selanjutnya adalah 

drh Hammy Wahyunianto, MM

 setelah saya searching di google, ternyata beliau adalah anggota DPRD jatim, tidak heran jika beliau selalu memberikan fakta fakta yang ada di masyarakat dalam setiap seminarnya. Bapak Hammy ini type pemberi materi yang lucu dan tidak membosankan. sesekali beliau menyisipkan candaan sebagai selingan agar audiens tidak ngantuk dan tetap fokus pada dirinya. 
seketika nge-fans sama bapaknya.
apalagi saat beliau nyeletuk "moderator anaknya berapa?"
"satu pak" jawab sang moderator, lupa saya siapa gerangan sang moderator
"walah, baru satu kok sudah berani jadi moderator acara seminah pernikahan" dengan logat suroboyoan
sesaat kemudian pecah tawa para peserta seminar yang antusias dengan pembukaan sesi pemberian materi oleh beliau dengan memperkenalkan diri dan memamerkan foto keluarga besar beliau dengan 7 anak. wow! patut di contoh hehee...


baiklah itu tadi adalah 2 pemateri pada hari itu.
yang memberikan materi pertama adalah Pak Hammy.

Beliau memberikan pengantar yang menurut saya dan kebanyakan peserta sempat tidak percaya atas apa yang di paparkanya. beliau mengatakan angka perceraian di indonesia sangatlah mengkawatirkan. 


seperti tulisan beliau di kompasiana berikut ini :
untuk lebih jelasnya bisa klik link ini : http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137a2b6c7115

intinya ada 40 perceraian setiap jam di Indonesia!!!!

 LUAAARRR BIASAAAA 
 Dan lebih mengejutkan lagi 20 daro 40 perceraian atau 50% nya itu yang menggugat cerai adalah dari pihak perempuan. seperti lagunya ADAband karena wanita ingin dimengerti, banyak kasus perceraian terjadi karena pihak wanita merasa hubungan rumah tangga bersama suaminya kurang harmonis. dan harmonis itu definisinya bagi wanita sangat banyak. hal kecil bahkan menurut kita sepele saja bisa jadi masalah yang besar jika tidak berkenan di hati wanita. itu sebabnya hawa tercipta dari tulang rusuk nabi adam yang bengkok. karena itu wanita membutuhkan pria yang bisa menjadi sandaran di kehidupanya. jika sandaranya saja tidak bisa memberikan kenyamanan, banyak wanita yang tidak segan segan untuk menuntut cerai. padahal menurut ajaran agama, jika sang wanita mau bersabar menhadapi suaminya, maka itu adalah ladang pahala yang sangat banyak baginya kelak di akhirat.

selanjutnya adalah Pak Cah, panggilan akrab Ustad Cahyadi.

Dalam materinya beliau  memberikan kiat kiat menghadapi permasalahan yang sering sekali di hadapi oleh pasangan di era modern ini. salah satunya adalah pengaruh Sosial Media yang siap mengancam siapa saja yang tidak bisa setia pada pasanganya. Pak Cah memberikan life Story dari salah satu dari sekian banyak klien nya yang pada saat itu mengalami krisis keharmonisan dalam rumah tangganya.

singkat cerita seorang pria mengaku telah membagi hatinya kepada orang lain selain yang halal baginya. bisa di bayangkan betapa sakitnya perasaan sang istri tersebut. dengan jalan mediasi yang amat berliku. akhirnya Pak Cah memberikan solusinya, dengan menyita Handphone Sam*ung sang pria. sang istripun menyambut baik solusi tersebut tetapi dengan syarat yang menurut kita kebanyakan sedikit aneh hehe.

Selanjutnya sang istri tidak lagi mau melihat HP Merk sam*ung.

TRAUMA.

Begitu dahsyatnya rasa sakit karena cinta, sampai sampai trauma dirasakan oleh sang penderita. tetapi sekali lagi, yang menarik tidak hanya itu saja. 

sang istri, mau menerima kembali, dan memaafkan kesalahan sang suami. 

menurut saya itu adalah poin pentingnya. bagaimana kita bisa mempertahankan mahligai rumah tangga yang retak karena pengkhianatan. 

karena menikah adalah...

KOMPROMI... mau menerima semua yang ada dalam diri pasangan. 

tidak hanya begitu saja menirima lantas segala sesuatu yang pasangan kita lakukan adalah benar. life story dari pak cah sudah banyak mewakilkan bagaimana seharusnya kita menyikapi suatu permasalahan dalam berumah tangga. jika kesalahan yang di lakukan pasangan sudah melewati batas, sehingga kita tidak bisa lagi mengingatkan, maka alangkah baiknya mencari orang yang "di tuakan" atau yang berpengalaman di rumah tangga untuk bisa me-mediasi hubungan yang sudah dingin tersebut.

bahkan beliau juga mengatakan. bahwa 

ada saatnya dalam  suatu saat di pernikahan ada "perang dingin" sang suami tidak berkata-kata kepada istri begitu juga sebaliknya sang istri tidak sedikitpun mau berkata kepada suami.

sekilas saya berpikir "mana mungkin jika tinggal dan hidup bersama satu atap tidak saling berinteraksi" mungkin ini pikiran banyak pasangan yang belum menikah, hehehe

tetapi pak cah menuturkan, ada klienya yang 12 tahun tidak saling berbicara, yaa mungkin berbicara sekedarnya saja. sehingga suatu saat anaknyalah yang berinisiatif untuk memberikan solusi dengan meminta tolong pak cah me-mediasi kedua orang tuanya.

dalam catatan saya, yang saya garis bawahi dalam seminar ini adalah. setiap kita berhubungan dengan orang lain, entah itu dengan teman, sahabat, kerabat, keluarga, bahkan psangan hidup kita sendiri. yang kita butuhkan adalah toleransi. karena tanpa toleransi, apa yang menjadi kekurangan di dalam diri orang lain, meskipun sedikit, pasti akan sangat mengganggu kita. padahal kita tidak boleh lupa, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. bisa saja kekurangan tersebut juga ada dalam diri kita. 

namun bukan berarti kita mendiamkan begitu saja jika terjadi hal hal di luar batas toleransi. intinya adalah saling melengkapi. jika ada kekurangan disana mungkin kita bisa melengkapinya dengan kelebihan yang kita miliki disini. serta selalu mengingatkan dalam hal hal positif demi kebaikan kehidupan bersama. 

selanjutnya adalah PENERIMAAN....

 mau menerima diri sendiri dan menerima pasangan hidup kita. tidak merasa iri seperti pribahasa rumput tetangga lebih hijau. ini juga yang menarik dari materi yang di sampaikan oleh pak Cah. banyak kasus perceraian karena psangan tidak merasa puas dengan apa yang ia miliki sekarang. ia selalu berpikir bahwa dirinya pantas mendapatkan yang lebih baik dari apa yang ia miliki sekarang. di tambah lagi godaan juga datang dari faktor luar yang mungkin di lihatnya lebik baik. 

jika yang terjadi sudah menimbulkan tanda tanda seperti itu, istighfar dan meminta ampun kepada ALLAH. karena pikiran tersebut adalah datangnya dari bisikan syetan yang sesungguhnya menginginkan pernikahan yang seharusnya di dalamnya kita bisa mendapatkan banyak sekali pahala malah justru kebalikanya kita dapatkan, yaitu dosa berselingkuh yang amat sangat keji.

lebih baik kita selalu mengingat perjuangan saat saat awal menempuh kehidupan berumah tangga. visi dan misi dalam berumah tangga. susahnya menghadapi rintangan dan cobban sebelum dan sesudah menikah selama ini. bayangkan perjuangan pasangan yang rela berkorban selama ini. ingatlah jika nantinya akan banyak sekali yang tersakiti jika kejadian perselingkuan itu di ketahui oleh banyak pihak. akan ada banyak sekali pertanyaan yang mungkin akan susah di jawab dalam menjelaskanya kepada sang buah hati. ingatlah keindahan rumah tangga yang selama ini berusaha di bangun akan runtuh begitu saja hanya karena nafsu sesaat saja.

hmmmm.... menghela nafas sebentar...

banyak sekali ternyata hal-hal yang tidak terbayang di pikiran kita dalam menghadapi rumah tangga. bayangan saya sih sekarang hanya yang indah indah saja..hehehehe...  ternyata menikah itu tidak se-simple yang kita kira. tidak se-enak yang kita bayangkan. untuk itu sebelum menikah alangkah baiknya jika kita belajar memperoleh ilmunya. baik dari buku, seminar atau nasehat dan cerita cerita orang tua. 

mengarungi rumah tangga itu seperti kita mendayung sebuah perahu, sangat luas samudra di depam sana. kita tidak akan pernah tau ombak seperti apakah yang akan menghadang kita nantinya. oleh karena itu. kita wajib membalut rasa cinta dan kasih kita kepada pasangan dengan landasan ilmu agama dan kepercayaan bahwa ALLAH SWT pemilik cinta sejati. menggapai keberkahan bersama-sama dalam kehidupan berumah tangga hingga senja. 










 


Sebagai sampel kita ambil data dua tahun terakhir di 2012 dan 2013 saja. Jika diambil tengahnya, angka perceraian di dua tahun itu sekitar 350.000 kasus. Berarti dalam satu hari rata-rata terjadi 959 kasus perceraian, atau 40 perceraian setiap jam. Luar biasa fantastis. Di Indonesia terjadi 40 kasus perceraian setiap jamnya. Hampir seribu kasus perceraian setiap harinya. Yang lebih unik lagi, menurut Wakil Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (14/09/2013), sebanyak 70 % perceraian terjadi karena gugat cerai dari pihak istri. Artinya, 28 dari 40 perceraian setiap jamnya itu berupa gugat cerai dari istri.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137a2b6c7115
Sebagai sampel kita ambil data dua tahun terakhir di 2012 dan 2013 saja. Jika diambil tengahnya, angka perceraian di dua tahun itu sekitar 350.000 kasus. Berarti dalam satu hari rata-rata terjadi 959 kasus perceraian, atau 40 perceraian setiap jam. Luar biasa fantastis. Di Indonesia terjadi 40 kasus perceraian setiap jamnya. Hampir seribu kasus perceraian setiap harinya. Yang lebih unik lagi, menurut Wakil Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (14/09/2013), sebanyak 70 % perceraian terjadi karena gugat cerai dari pihak istri. Artinya, 28 dari 40 perceraian setiap jamnya itu berupa gugat cerai dari istri.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137a2b6c7115

Sebagai sampel kita ambil data dua tahun terakhir di 2012 dan 2013 saja. Jika diambil tengahnya, angka perceraian di dua tahun itu sekitar 350.000 kasus. Berarti dalam satu hari rata-rata terjadi 959 kasus perceraian, atau 40 perceraian setiap jam. Luar biasa fantastis. Di Indonesia terjadi 40 kasus perceraian setiap jamnya. Hampir seribu kasus perceraian setiap harinya. Yang lebih unik lagi, menurut Wakil Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (14/09/2013), sebanyak 70 % perceraian terjadi karena gugat cerai dari pihak istri. Artinya, 28 dari 40 perceraian setiap jamnya itu berupa gugat cerai dari istri.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137a2b6c7115




Tidak ada komentar:

Posting Komentar