Seharusnya aku nulis ini 8 week yg lalu tapi karena di dalam hati dan pikiran ku masih ga percaya sama yg aku lakukan ya jadinya baru bisa sekarang aku tulis. Hehehe.. Lebay yaa..
Emang bener aku ga percaya aku bisa melakukanya. Yak! Apaakaah ituuu?.. Yes.. Resign!!! Mengundurkan diri teman temaaan... T_T
Berat pastinya meninggalkan kebiasaan yg telah di lakukan selama 4 tahun, apalagi pekerjaan itu adalah pekerjaan yang awalnya adalah sesuatu yang sangat kita inginkan selama masa nganggur. Aku yakin semuanya pasti mikirnya gitu deh. Aduh sayang banget. Aduh cari kerja kan susah buuu. Yaelah jaman now gaji segitu susah susah gampang di cari. Kerja ga keringetan, ga kotor baju, tinggal duduk manis depan layar ajaloh sissss... Dan bla bla blaaa lainya yang bikin galau selama proses memilih antara karir atau family.
Karir atau keluarga? Pilihan yang susah tentunya. Oleh karena itu aku sangaaaat sangaaat respect sama wanita karir yang bisa me-managed pekerjaan dan kehidupan pribadinya secara balance. Dan tentunya aku tahu diri. Aku akui secara gentle. Aku tidak bisa seperti mereka.
Kok gitu sih tania? Jangan kalah dong sebelum berperang!.. Fyi, gue udah coba selama 3 bulan jadi ibu ibu yg berkarir. Dan hasilnya adalah... Okelah kayaknya ga usah ya aku jelasin disini, karena bakal panjang kali lebar ntar ga selesei ini thread. Yang jelas, banyak sekali pertimbangan di masa masa 3 bulan itu. Banyak kejadian yg membuat aku akhirnya memilih mengalah demi anak dan suamiku.
Huuuhhuuu me-nga-lah... Mungkin karena ini ya aku bisa menikah sama suamiku, mengalah dalam kamus hidup ku semasa single mah gak ada! Big no buat mengalah. Ya tau ajalah gimana wanita. Dari sini aku merasa memang benar Allah hadirkan lelaki soleh -amiin-yang tidak hanya bisa mengingatkan aku di waktu salah tetapi juga bisa membuat aku bisa mengakui kesalahan dan berjalan di belakangnya menuju arah yang benar. Ugghhh! Jadi melow kaaan... Bener bener kekalahan yang sangat indah dan keromantisan yang mana lagi yang engkau dustakan di saat sudah halal dan sah sebagai suami dan isteri. Hehehe yg belom nikah aku doakan cepat menikah yaa.. Enak banget loo.. Hihihii...
Okey. Disini aku dalam posisi yg tidak pro ataupun kontra mengenai ibu yg bekerja. Setiap orang berhak menilai dan setiap orang juga punya hak untuk memilih yang mana yg terbaik untuk keluarganya. Daaann satu yg perlu di ingat setiap keluarga punya kondisi yg berbeda beda yaa.. Jadi ga baik membanding bandingkan keluarga yg satu dgn keluarga yg lainya apalagi langsung men-judge ini itu ini itu, padahal loo kenal aja enggak.. Nooo.. Jangaaan.. No..no..noo... Kita ga pernah tau rasanya jadi orang lain kaaan?
Begitu juga aku. Ngga pernah tau sebelumnya rasanya jadi orang tua seperti apa. Hingga saatnya sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
Dan kini setelah tau bagaimana itu hamil dan melahirkan. Hingga tau rasanya ngeliat anak nangis keluar air matanya agak banyak aja udah hati ini kayak ke iris iris. Sorry klo ini emg agak lebay. Tapi aku yakin bagi kalian yg baca yg udh jadi ibu pasti tau rasanya. Setiap orang tua pasti akan mencoba memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Begitu juga aku, suamiku dan juga pastinya ibu bapak ku.
Di saat di hadapkan di antara pilihan resign atau enggak. Yang ada di pikiranku pertama kali adalah kedua orang tuaku. Bagaimana tidak. Dengan doa merekalah aku bisa di posisi saat ini sekarang. Jelas ada rasa bangga dari orang tua di saat anak gadisnya bisa mandiri dan bekerja dgn seragam yang bagus, rapi, cantik dan wangi. Hehe maap narsis dikit. Dan apalagi title pegawai tetap baru aja aku sandang kurang lebih 3 bulan karena sebelumya aku adalah pegawai kontrak selama kurleb 4 tahun. Otomatis dgn gaji yang pastinya rate nya lebih tinggi dari sebelumnya. Tentu aku merasa ada harapan harapan dari kedua orang tuaku, meskipun itu tidak terucap.
Rasanya masih sangat kurang aku membahagiakan mereka. Dan aku sadar tidak akan bisa merasa puas membahagiakan mereka. Karena setetes air susu ibuku pun aku tidak akan bisa membalas kebaikanya. Sekarang yang hanya bisa aku lakukan adalah terus berdoa untuk mereka. Semoga benar. Mungkin selama ini doaku sudah di kabulkan Allah dengan hadirnya menantu mereka yg bisa membuat mereka tenang dimasa tuanya. -Amiin- yang insyaAllah bisa bersama sama aku nantinya memberikan surga bagi kedua orang tuaku.
Maafkan anak mu pak bu. Tidak mendengarkan apa mau bapak dan ibu. Kini aku tidak lagi jadi gadis sulungmu. Karena sekarang surga itu ada di telapak kaki suami ku. Selama itu benar menurut ajaran islam, aku akan berusaha menjadi istri yang taat kepada suami. Semoga bapak dan ibu meridhoi jalan ini. Doakanlah selalu untuk bisa istiqomah. Aku slalu berdoa kepada Allah semoga kelak di akhirat bisa membawa ibu dan bapak masuk surga dari pintu mana saja. Seperti janjinya Allah SWT untuk istri yang soleha. Amiin yaa Rabbal alamiin....
Yang jelas semoga itu engga ada maksud mau riya' apa gimana. Emang itu pyur bener bener dari dalam logika dan dalam hati aku.. Yaaa akhir kata semoga ada hikmahnya yg bisa di petik.. Biar bisa jadi amal jariyah buat aku kelak. Dan afwan ya jika ada kesalahan, emang manusia tempatnya salah dan dosa. Sebenernya masih banyak yg pengen di tulis tapi ya karena udah emak emak yg harus ini dan itu di rumah. Hoho.. Semoga yg sedikit ini bisa menginspirasi. Hehehhee amiin yRA...